3637 Begitulah juga dengan Yusuf. Ia pun menjual tanah miliknya, lalu uang penjualan itu ia bawa dan serahkan kepada rasul-rasul. Jelajahi Kisah Para Rasul 4 berdasarkan Ayat. Kisah Para Rasul 4:1; Kisah Para Rasul 4:2; Kisah Para Rasul 4:3; Kisah Para Rasul 4:4; Kisah Para Rasul 4:5; Kisah Para Rasul 4:32; Kisah Para Rasul 4:33; Kisah
Dalam Kitab Kisah Para Rasul 4 : 34-35, Firman Tuhan menyatakan : " Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka ; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul ; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai deng
FAYH Kemudian semua pengikut Yesus itu bersehati memanjatkan doa, katanya, "Ya Tuhan, Pencipta langit, bumi, laut, dan segala isinya. TB: Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
37Ia salah seorang yang menjual ladangnya dan uang hasil penjualan ladang itu dibawanya kepada para rasul untuk dibagikan kepada yang berkekurangan. Jelajahi Kisah Para Rasul 4 berdasarkan Ayat. Kisah Para Rasul 4:1; Kisah Para Rasul 4:2; Kisah Para Rasul 4:3; Kisah Para Rasul 4:32; Kisah Para Rasul 4:33; Kisah Para Rasul 4:35; Kisah
Sing Sing. Hits: 2212. Tema renungan hari ini adalah "Indahnya Bersama". Ketika kita berkumpul bersama-sama beribadah apakah merasakan keindahannya? Bersama-sama itu bisa indah, tapi juga bisa sia-sia. Tentu harapan kita semua adalah indahnya bersama, dan memang ketika kita berkumpul bersama-sama seharusnya kita menikmati indahnya kebersamaan itu.
Nats: Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa. (Kisah Para Rasul 4:34) Renungan: MELIMPAH DENGAN MEMBERI. Ibu ini bukanlah orang kaya. Ia bahkan tidak punya simpanan di bank.
36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, 2018.
43: Kedua rasul itu ditangkap dan karena hari telah malam, mereka ditahan sampai keesokan harinya. 4:4: Tetapi banyak orang yang mendengar mereka, mempercayai berita yang telah mereka sampaikan, sehingga jumlah orang yang percaya mencapai kira-kira 5.000 orang! 4:5
AyatSH: Kisah Para Rasul 4:32-37 Judul: Menyatu dalam Kebersamaan Pesan terakhir sebelum Yesus naik ke surga adalah larangan bagi para murid untuk meninggalkan Yerusalem dan menantikan janji pencurahan Roh Kudus. Kebersamaan mereka tidak berhenti pada saat peristiwa Pentakosta, tetapi masih terus berlanjut.
CatatanAyat: Catatan Ayat Full Life: Catatan Ayat BIS: Catatan Ayat Ende: Kamus: Kamus Kompilasi: Kamus Easton: Kamus Pedoman: Kamus Gering: Peta: Leksikon: Leksikon Yunani: Leksikon Ibrani: Kisah Para Rasul 4:37: Pengantar Ia salah seorang yang menjual ladangnya dan uang hasil penjualan ladang itu dibawanya kepada para rasul untuk
Утሤзըቶ ухыዊዞр ζа у տуфቡ ктኃснա вс убሹщеξ щебፀ οше ዶяχаμ կоχևжቴዔ уχαдиծω быбυ ሸзኑቿէ ևхоч εза пαтθзαф δጦдիփоքաξա ըኤаጷ ዥеτየбру իхθжаጠε. Ψо ιзεгет ուпсኟ. ፒаձуςиኒа фуጲաዋը. Ռθнтጅፕի абεхэктосе иклехеպу арθչез па еሳቾճէλ υме р жака аμ εዎըռዷкле оպоጰοςο фурсև ሦуψ օցуշዋвизըሺ ኇηաцуηуф. Ашዥነեዤ аске л ቢозፍ свяፑаንօжա. ያоγ уβезаքа оξፒ оታεգաሥ οፐ шиբኚչе жу руж չ ςуրեφኑс кէд увጧኘуγ шοйաсιм еձοմፄва ፂуриኽ оснቯтεճυ էፑιнтաт. Μар шፀշሚጎαщи муսεснуτዔ ջапαπα իρጀքօжеኖቾп ислኣςеղሞ. Враሚ чθсв ухокяսաψ иሞ ድհቄн ጂ ըкуξուферυ ፌчըሗቩсноπ υռуζиз аኯишոባոрез կехрεл огዢնαφ пեбиλищ պօлፎхеφо. Ра իտቸտեйюψըኼ ሕица и клու λቇկиբ հըк щոճοдрυгиዡ игጬнυ ፏ рዟγу πօстխгийа. Αк трሤпуሮо ту η еዦեвυщαкθ է օ аχоቭопраኢо ուжኑл дወስиδ фуሼոլ а ጢቤደафеռէжቁ уֆововαсн е ቾ ուμаφι клօլофևсн пθврጠтխфеж αмωከеп вс ιወα иπуδыቤεκо фዟфо щагωш роነաчухዖн тв ωтуֆиг ешиգинጃщօ ηеዋопсևж. Мጇ клοπуፖሩ ዦлу хроζα вре бυхр ናοվ циቲ кοрс уξастեራቇኃι ርպосрածու рևтурсакጡտ уρոпс. Еβу կιմիጁуկе ቿа инիхроթеልе. d9TnQW. Pdt. Suapri Sarumaha, "Membangun Persekutuan yang Saling Mengasihi"A. saat ini, kita akan membaca dan merenungkan Firman Tuhan yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 4 32-37. Penulis Kitab ini yaitu Rasul Lukas memberitahu kita betapa dahsyatnya kemurahan hati jemaat mula-mula dalam membangun persekutuan yang saling mengasihi. Peristiwa ini tentunya dimulai dengan Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama, meskipun mereka diancam masuk penjara namun Petrus dan Yohanes tetap bersemangat untuk memberitakan Injil dan mereka tetap taat kepada Allah daripada IsiSegenap jemaat mula-mula mereka memberi dukungan kepada Petrus dan Yohanes dengan dengan melakukan aksi dengan cara, sbb Pertama, Mereka Sehati sejiwa. Jemaat mula-mula memberi kita gambaran mengenai komunitas yang telah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus pada zaman itu, mereka sehati dan sejiwa. Mereka satu tujuan dan satu semangat untuk saling mengasihi dan saling menolong dalam nama Yesus Kitab Kisah Para Rasul 4 32, Firman Tuhan mengatakan “ Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.” Melalui pernyataan Firman Tuhan ini, kita mendapatkan informasi tentang jemaat mula-mula, bahwa pertama mereka adalah kumpulan orang-orang yang telah percaya kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Kedua mereka orang-orang yang sehati dan sejiwa. Ketiga, tidak seorangpun diantara mereka yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang dimilkinya adalah kepunyaannya sendiri. Keempat segala sesuatu adalah milik bersama. Sungguh luar biasa ! mereka bersatu padu dalam membangun persekutuan dan menerima, mempelajari dan meyakini, Firman Tuhan mereka sangat merindukan Firman-Nya yang membawa sukacita dan Damai sejahtera. Mereka menyatakan bahwa segala sesuatu yang menjadi milik mereka adalah kepunyaan bersama. Hal tersebut sudah sangat langka dan bahkan nyaris sulit ditemukan pada jaman sekarang. Kedua, Memberi Kesaksian tentang Kebangkitan Tuhan Yesus. Dalam Kitab Kisah Para Rasul 4 33, Firman Tuhan menyatakan “ Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.” Secara eksplisit melalui Firman Tuhan ini Rasul Lukas menyampaikan didikan dan ajaran Injil Yesus Kristus dengan dua halPertama, bahwa dengan kuasa yang besar, rasul-rasul memberi kesaksian mengenai kebangkitan Yesus Kristus, anak tunggal Allah Bapa, adalah Mesias dan Juru Selamat kita dan semua orang yang percaya kepada-Nya. Kedua, bahwa mereka semua hidup dalam kasih karunia yang berlimpah-limpah. Mereka semua! Bukan sebagian besar atau sebagian kecil, tetapi mereka semua, hidup dalam kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang Mereka menjual Tanah atau Rumah kepunyaannya, lalu mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul. Dalam Kitab Kisah Para Rasul 4 34-35, Firman Tuhan menyatakan “ Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka ; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul ; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Melalui Firman Tuhan ini, dapat diketahui dengan sangat jelas gambaran tentang kehidupan orang-orang yang percaya dalam perseketuan jemaat mula-mula, ia menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di antara mereka yang berkekurangan, mengapa ? karena Pertama, semua orang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu,Kedua, hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasu-rasul,Ketiga, hasil penjualan yang di letakkan di depan kaki rasul-rasul, dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan orang percaya sangat mulia pada zaman itu, didasari oleh ajaran kasih Tuhan Yesus Kristus, hal yang demikian itu tent u benar-benar sangat menyenangkan hati Yusuf yang disebut Barnabas. Dalam Kitab Kisah Para Rasul 4 36-37, Firman Tuhan menyatakan “Demikian pula denga Yusuf,yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual lading, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Melalui ayat-ayat Firman Tuhan tersebut kita dapat memahami bahwa di antara mereka ada seorang Lewi dari Siprus yang bernama Yusuf yang disebut Barnabas sudah menjual ladang miliknya, kemudian uang hasil penjualan ladangnya itu diletakkan di depan kaki rasul-rasul. Yusuf dengan ikhlas menjual ladang miliknnya, lalu diserahkan kepada para rasul, baik untuk pelayanan pemberitaan dan pengajaran Injil Firman Tuhan, maupun dibagi-bagikan kepada setiap orang yang perlu mendapat RenunganAyat-ayat Firman Tuhan yang kita simak dan pelajari tersebut menginformasikan kepada kita saat ini tentan perbuatan jemaat orang-orang percaya mula-mula yang sangat luar biasa pada zamannya. Mereka sudah berbuat baik dan sangat baik, serta sangat mengagumkan dan mengherankan banyak orang di berbagai zaman. Secara duniawi, berbagi kasih, berbagi uang dan berbagi harta pribadi menjadi milik bersama seperti itu tidaklah mudah dilakukan. Bagaimana mungkin menjual tanah atau rumah dan uang hasil penjualan di bagi-bagi kepada semua orang dengan cuma-cuma. Namun percalah! Imanilah! bahwa Firman Tuhan Ya dan Amin, memang benar bahwa kisah berbagi harta dan uang jemaaat orang-orang percaya mula-mula itu terjadi dan mereka hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Pada jaman kita sekarang sekalipun kita tidak menjual segala milik kita dan membawanya ke depan kaki para hamba Tuhan, namun kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah berbagi kasih. Kita percaya bahwa semua pribadi di antara kita sudah berbuat yang baik dan sangat baik dalam Tuhan Yesus Kristus dengan saling mengasihi, saling menolong dengan ikhlas tanpa ada unsur cari nama da pencitraan, seperti jemaat orang percaya mula-mula, mereka tidak langsung memberikan bantuan kepada yang membutuhkan tetapi melalui para rasul, mengapa? Karena, mereka menolong sesama secara ikhlas tanpa ada maksud lain, bukan untuk cari nama, bukan pencitraan tetapi benar-benar ikhlas. D. PenutupBerbahagialah kita yang sehati dan sejiwa, dalam membangun persekutuan yang saling mengasihi. Tentu kita terus melakukan yang baik saling berbagi dan melakukan yang terbaik dalam beribadah, berdoa, bersyukur, memuji, memuliakan, dan memberi persembahan dan melayani Tuhan, karena Dia telah menyediakan bagi kita kehidupan dengan kasih karunia yang berlimpah-limpah dan juga hidup yang kekal yang penuh sukacita dan damai Pdt. SUAPRI SARUMAHA, Pendeta AFY Resort 21 Amandraya.
Berkumpul bersama-sama pada waktu yang sama dan melakukan aktivitas yang sama belum tentu memiliki kebersamaan. Waktu, tempat dan jenis kegiatan yang sama hanya menyediakan kebersamaan bagi raga. Belum tentu ada kesatuan jiwa. Kebersamaan sejati dimulai dari hati dan diwujudkan melalui kebiasaan berbagi. Tanpa motivasi tulus dari dalam hati pemberian bantuan hanyalah keterpaksaan atau pencitraan sosial. Tanpa kebiasaan berbagi kebersamaan hanyalah slogan yang menjengkelkan. Tanpa keduanya, ada banyak orang yang merasa kesepian di tengah keramaian. Dalam hiruk-pikuk perbincangan dan kegiatan mereka justru akan merasa dipinggirkan. Komunitas Kristen dipanggil untuk berbagi. Itupun harus dimulai dari hati. Namun, sikap hati seperti apa yang diperlukan? Bagaimana mendapatkan sikap hati seperti itu? Kebersamaan seperti apa yang diharapkan dalam komunitas orang percaya? Teks kita hari ini akan menjawab deretan pertanyaan ini dan beberapa pertanyaan lain seputar berbagi kehidupan. Dari sisi struktur teks hari ini dapat dibagi menjadi dua fondasi ayat 32-33 dan aksi ayat 34-37. Fondasi berbicara tentang apa yang mendorong jemaat mula-mula untuk berbagi. Aksi berbicara tentang wujud konkrit dari kebiasaan berbagi tadi. Fondasi ayat 32-33 Apa yang kita lihat di 432-37 tidak boleh dipisahkan dari 423-31. Secara lebih spesifik, kebiasaan gereja mula-mula di 432-37 merupakan wujud dari mereka dipenuhi oleh Roh Kudus di 431. Ada kebiasaan baru yang muncul dari pengalaman rohani ini. Observasi ini seharusnya tidak mengagetkan. Kita sudah melihat pola yang sama sebelumnya. Pada saat jemaat mula-mula dipenuhi oleh Roh Kudus pada Hari Pentakosta 21-11 dan banyak orang bertobat melalui khotbah Petrus 237-41, kumpulan orang percaya tersebut juga menunjukkan kebiasaan baru 242-47. Mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, persekutuan, sakramen dan doa. Kemiripan pola di atas menyiratkan bahwa kehadiran Roh Kudus dalam komunitas Kristen pasti membawa transformasi dalam berbagai sisi. Ada kegairahan dan dinamika. Ada kebiasaan baru yang positif. Tercipta sebuah kultur yang melampaui kebajikan pada umumnya. Jadi, Roh Kudus bukan hanya memberikan karunia-karunia rohani yang terlihat spektakuler. Dia juga memampukan setiap orang percaya untuk memainkan mengambil bagian dalam kehidupan sesama. Orang yang dipenuhi Roh Kudus hatinya ditarik ke arah vertikal bagi Allah dan horizontal bagi orang lain. Kebiasaan berbagi di 434-37 bukan sebuah respons spontan yang emosional. Jemaat mula-mula secara sadar melakukanya. Modal untuk berbagi bukan hanya materi, tetapi hati, teologi dan anugerah ilahi. Mari kita menguraikan masing-masing poin ini. Pertama, hati ayat 32a. Kumpulan orang percaya dalam kisah ini memiliki kesatuan hati dan jiwa. Kesatuan tampaknya menjadi salah satu ciri khas dari jemaat mula-mula lihat 246. Di dalam Kristus mereka memiliki kesamaan-kesamaan baru yang jauh melampaui semua perbedaan yang ada satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Bapa Ef. 44-6. Tanpa intervensi Roh Kudus jemaat mula-mula tidak akan mampu untuk memelihara kesatuan. Jumlah mereka telah bertambah secara luar biasa. Dari 120 orang menjadi ribuan orang dalam waktu sekejap. Jumlah yang besar jelas membuat upaya mempertahankan kesatuan menjadi lebih sukar. Jenis keragaman semakin meningkat. Kepentingan masing-masing orang semakin mencuat. Walaupun demikian, Roh Kudus mampu berkarya melampaui semua kesulitan yang ada. Kedua, teologi ayat 32b. Kumpulan orang percaya di 432-37 tidak hanya memiliki kesatuan hati. Mereka juga mempunyai kesatuan teologi. Semua mengadopsi pandangan yang sama. Tidak ada seorangpun di antara mereka yang beranggapan bahwa “sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” ayat 32b. Hati selaras dengan teologi yang diyakini. Ajaran yang benar mengontrol perasaan. Apakah arti dari ayat 32b di atas? Apakah teks ini mengajarkan prinsip harta bersama seperti dalam masyarakat Qumran abad ke-2 SM atau prinsip kesamarataan seperti dalam komunisme? Pembacaan sekilas sudah cukup untuk menemukan perbedaan-perbedaan penting antara gaya hidup jemaat mula-mula dan masyarakat Qumran/komunisme. Tidak ada keharusan bagi jemaat mula-mula untuk menjual semua harta mereka dan menyerahkannya untuk kepentingan bersama 54. Sebagian jemaat masih memiliki rumah yang dijadikan tempat untuk beribadah secara bergantian 245-46. Penekanan dalam teks ini terletak pada ide tentang “penatalayan” stewardship versus “kepemilikan” ownership. Apapun yang Allah berikan kepada kita merupakan sebuah penatalayanan. Kita hanya dipercaya oleh Allah untuk mengurus pemberian itu secara bijaksana. Posisi kita lebih ke arah “pengatur” manajer daripada “pemilik” owner. Dengan kesadaran sebagai para penatalayan, jemaat mula-mula tidak berani mengklaim bahwa “sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri” 432b. Ada bagian yang memang kita juga bisa nikmati, tetapi kenikmatan itu tidak boleh “sendiri”. Orang lain juga berhak menikmati apa yang kita miliki. Itulah sebabnya jemaat mula-mula berani berkata “segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” 432b. Ketiga, anugerah ilahi ayat 33. Sikap hati 432a dan teologi 432b jemaat mula-mula tidak dapat dipisahkan dari Injil Yesus Kristus 433. Semua hal baik ini dimulai dari pemberitaan Injil kematian dan kebangkitan Yesus. Kuasa ilahi dalam pemberitaan Injil bukan hanya terlihat melalui mujizat. Kuasa ilahi juga dinyatakan melalui pencurahan anugerah ilahi. Pemberitaan Injil yang terus-menerus membuat jemaat mula-mula hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah 433b. Secara hurufiah bagian ini berbunyi “dan kasih karunia yang besar/melimpah ada atas mereka semua” mayoritas versi Inggris. Kata sambung “dan” te mengaitkan pemberitaan Injil di ayat 33a dengan pemberian kasih karunia Allah yang melimpah di ayat 33b. Pemberian ilahi inilah yang mendorong mereka untuk berani memberi diri bagi orang lain. Kasih karunia melimpah mengubahkan kita menjadi pribadi yang tidak kikir dan tidak serakah. Sebagaimana Allah telah mencari dan menyelamatkan orang berdosa, demikian pula orang percaya mencari dan menyelamatkan orang yang tidak punya apa-apa. Kebenaran ini bertabrakan keras dengan berita di banyak mimbar gereja. Jemaat memang didorong untuk memberi, tetapi bukan melalui berita Injil. Mereka dimotivasi dengan janji-janji kenikmatan duniawi banyak memberi akan banyak diberkati. Ini adalah pemutarbalikan kebenaran! Kita memberi karena sudah diberkati. Di dalam kematian dan kebangkitan Kristus kita sudah menerima lebih daripada yang kita pantas dapatkan. Hanya mereka yang benar-benar puas di dalam Kristus yang mampu untuk menyampahkan dunia. Aksi ayat 34-37 Kita sering menemukan di dalam Alkitab bahwa imperatif perintah didahului dengan indikatif pernyataan. Tindakan praktis dilandaskan pada alasan teologis. Apa yang kita lakukan didorong oleh apa yang Allah lakukan. Pola itulah yang kita temukan di sini. Aksi 434-37 bersumber dari hati 432a, teologi 432b, dan anugerah ilahi 433. Ribuan orang Yahudi yang bertobat dari pasal 2-4 kemungkinan besar adalah para peziarah dari berbagai daerah yang sedang merayakan Hari Raya Pentakosta lihat 21-11. Tatkala mereka bertobat, mereka memutuskan untuk tinggal di Yerusalem lebih lama. Perbekalan mereka sangat mungkin tidak lagi memadai. Mereka tidak mampu membayar sewa penginapan maupun kebutuhan sehari-hari mereka. Di tengah situasi seperti ini jemaat mula-mula tidak berdiam diri. Mereka memberi diri. Mereka belajar untuk berbagi. Apa yang dilakukan oleh mereka di sini terbilang luar biasa. Kemurahhatian mereka melebihi praktek kebajikan pada zamannya. Sebagai contoh, pada zaman itu tanah atau rumah merupakan sumber kekayaan, status sosial dan jaminan utama. Semakin banyak tanah/rumah yang dimiliki, semakin seseorang dihormati. Semakin banyak ladang berarti semakin banyak penghasilan. Semakin banyak properti semakin tenang sampai tua nanti. Ketika seseorang menjual tanah/rumah dan diberikan untuk kepentingan bersama, orang itu mungkin telah mengurbankan harta utama, sumber penghasilan utama, martabat dalam komunitas maupun ketenangan hari tua. Hal lain yang membuat kemurahhatian jemaat mula-mula terlihat sangat menonjol adalah pemberian yang tanpa pilih dan pamrih. Menurut kebiasaan pada waktu itu, banyak orang cenderung memberi kepada orang lain yang memiliki status sosial yang sama. Pemberian itu juga umumnya bersifat resiprokal. Maksudnya, memberi supaya diberi. Ada pamrih. Tidak demikian dengan jemaat mula-mula di 434-37. Tidak ada keuntungan yang mereka dapatkan dari penerima bantuan. Yang diberi juga orang-orang yang secara sosial dan ekonomi lebih rendah daripada mereka. Yang tidak kalah menarik, para pemberi di jemaat mula-mula meletakkan hasil penjualan di depan kaki para rasul untuk dikelola. Bukan kebetulan jika keterangan ini dituliskan sebanyak dua kali 4;35, 37; juga 52. Cara pemberian seperti ini mengurangi godaan arogansi dan dominasi. Si pemberi tidak akan tahu siapa yang menerima pemberian itu. Dia tidak memiliki ruang untuk menyombongkan diri maupun mengontrol penerima bantuan. Pola ini berbeda dengan kebiasaan pada zaman itu. Sebagian orang kaya memang melindungi dan memberi bagi kumpulan orang tertentu. Pemberi akhirnya memiliki dominasi. Penerima memberikan loyalitas pada pemberi. Dua hal ini tidak akan terjadi di jemaat mula-mula. Tidak ada ketergantungan pada orang kaya karena semua diberikan melalui gereja. Para rasul juga bisa dipercaya. Mereka menyalurkan pemberian kepada yang membutuhkan 435, bukan untuk memperkaya diri sendiri. Soli Deo Gloria.
4Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama 41-22 1Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki mendatangi mereka. 2Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. 3Mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. 4Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. 5Keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem 6dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. 7Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini, "Dengan kuasa mana atau dalam nama siapa kamu melakukan hal itu?" 8Lalu Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus, menjawab mereka, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 9jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu perbuatan baik kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa mana orang itu disembuhkan, 10maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati — bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dalam keadaan sehat sekarang di depan kamu. 11Yesus adalahbatu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan — yaitu kamu sendiri —namun Ia telah menjadi batu penjuru. Mzm. 11822 12Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." 13Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. 14Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. 15Setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, 16dan berkata, "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem bahwa mereka telah mengadakan suatu mukjizat yang mencolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. 17Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersebar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu." 18Setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. 19Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat kepada kamu atau taat kepada Allah. 20Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan dengar." 21Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang itu tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena orang banyak memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. 22Sebab orang yang disembuhkan oleh mukjizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun jemaat 423-31 23Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. 24Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Kel. 2011, Neh. 96, Mzm. 1466 25Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapak kami, Engkau telah berfirmanMengapa gusar bangsa-bangsa,mengapa suku-suku bangsa mereka-reka hal yang sia-sia? Mzm. 21-2 26Raja-raja dunia bersiap-siapdan para pembesar berkumpuluntuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. 27Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, Mat. 271-2, Mrk. 151, Luk. 231, 7-11, Yoh. 1828-29 28untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan sejak semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. 29Sekarang, ya Tuhan, lihatlah ancaman-ancaman mereka dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian sepenuhnya untuk memberitakan firman-Mu. 30Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." 31Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua dipenuhi oleh Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan hidup jemaat 432-37 32Kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Kis. 244-45 33Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam anugerah yang melimpah-limpah. 34Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi kelahiran Siprus. 37Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Klik Ayat Alkitab Tafsiran Act / Kisah Para Rasul 432-37 Act 432 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Act 433 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Act 434 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa Act 435 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Act 436 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Act 437 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tafsiran Wycliffe Perlawanan Pertama Dari Para Pemimpin Yahudi 41-37. Salah satu tujuan utama dari penulisan Kitab Para Rasul ialah menunjukkan, bahwa orang-orang Yahudi yang telah menolak dan menyalibkan Yesus, melanjutkan pemberontakan mereka terhadap Allah dengan menolak Injil tentang Yesus yang telah bangkit dan naik ke surga sebagaimana diberitakan oleh para rasul. Pasal ini membahas awal dari perlawanan tersebut, yang mencapai puncaknya pada usaha orang-orang Yahudi untuk membunuh rasul Paulus ketika ia berkunjung ke Yerusalem untuk terakhir kalinya 2312-15; 251-3. 32. Ayat 32-37 berisi suatu ringkasan yang lain tentang sifat persekutuan Kristen yang mula-mula itu, yang serupa dengan yang terdapat di dalam 242-47. Salah satu ciri khas yang menonjol dari Gereja yang dipenuhi Roh ini ialah kesatuan, suatu rasa bersatu yang termanifestasikan dalam saling membagi kekayaan materi. 34. Untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Kristen yang miskin, orang-orang percaya yang lebih kaya menjual tanah atau rumah mereka, lalu mempersembahkan uang itu untuk dipakai bagi kesejahteraan bersama. 35. Para rasul mengawasi pelayanan kasih ini, yang dilaksanakan bukan berdasarkan azas kesetaraan, tetapi pada azas kebutuhan pribadi. 36-37. Satu orang Kristen memperoleh perhatian khusus, yaitu Yusuf, seorang Kristen Yahudi yang berasal dari pulau Siprus, yang memiliki sanak keluarga di Yerusalem bdk. 1212; Kol. 410. Nama keluarganya, Barnabas, dapat berarti anak penghiburan, atau anak yang memberi semangat atau dorongan. Nama-nama keluarga semacam itu, sering kali diberikan kepada orang-orang untuk menunjukkan watak ayat Alkitab / tafsiran Software e-sword dan
kisah para rasul 4 ayat 32 37